Sholat Witir: Jumlah Rakaat dan Tata Cara Pelaksanaannya

Islami43 Views

Sholat Witir merupakan salah satu sholat sunnah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Sholat ini memiliki keistimewaan karena dikerjakan dengan jumlah rakaat ganjil dan menjadi penutup dari sholat malam seorang Muslim. Pelaksanaan sholat Witir dapat dilakukan setelah sholat Isya hingga sebelum terbitnya fajar.

Banyak dalil yang menjelaskan tentang pentingnya sholat Witir. Rasulullah SAW tidak pernah meninggalkannya dan selalu menganjurkan kepada para sahabatnya. Artikel ini akan membahas secara lengkap jumlah rakaat sholat Witir serta tata cara pelaksanaannya sesuai dengan sunnah Nabi.


Keutamaan Sholat Witir

Sholat Witir memiliki kedudukan yang sangat istimewa dalam Islam. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:

“Sesungguhnya Allah itu Witir (Maha Ganjil) dan menyukai yang witir (ganjil).” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits ini menunjukkan bahwa Allah menyukai sesuatu yang bersifat ganjil, dan sholat Witir menjadi bagian dari ibadah yang mencerminkan sifat tersebut. Selain itu, dalam hadits lain, Rasulullah SAW juga bersabda:

“Wahai ahli Al-Qur’an, lakukanlah sholat Witir, karena sesungguhnya Allah itu Witir dan Dia menyukai yang Witir.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)

Keutamaan sholat Witir lainnya adalah sebagai berikut:

  1. Sebagai penutup sholat malam: Sholat Witir merupakan sholat terakhir yang dilakukan sebelum tidur atau sebelum waktu Subuh.
  2. Mendekatkan diri kepada Allah: Sholat Witir adalah bentuk ibadah yang sangat dianjurkan untuk mendapatkan ampunan dan kasih sayang Allah.
  3. Dikerjakan oleh Rasulullah SAW secara konsisten: Nabi Muhammad SAW tidak pernah meninggalkan sholat Witir, baik ketika di rumah maupun saat bepergian.

Jumlah Rakaat Sholat Witir

ShoIat Witir dikerjakan dalam jumlah rakaat ganjil. Berikut adalah beberapa jumlah rakaat yang dapat dilakukan:

1. Satu Rakaat

Jumlah rakaat minimal dalam shoIat Witir adalah satu rakaat. Hal ini berdasarkan hadits Rasulullah SAW:

“Sholat Witir itu satu rakaat di akhir malam.” (HR. Muslim)

ShoIat Witir satu rakaat dilakukan dengan niat khusus dan ditutup dengan salam setelah tasyahud akhir.

2. Tiga Rakaat

Pelaksanaan shoIat Witir dengan tiga rakaat merupakan yang paling sering dilakukan oleh umat Islam. Cara pelaksanaannya bisa dengan dua metode:

  • Terpisah: Dua rakaat terlebih dahulu dengan satu salam, lalu ditutup dengan satu rakaat Witir.
  • Berurutan: Tiga rakaat langsung tanpa tahiyat awal, seperti sholat Maghrib tetapi tanpa tasyahud pertama.

3. Lima, Tujuh, Sembilan, atau Sebelas Rakaat

Bagi mereka yang ingin menambah jumlah rakaat Witir, bisa dilakukan hingga sebelas rakaat. Rasulullah SAW sendiri sering mengerjakan shoIat Witir dengan jumlah yang bervariasi antara lima hingga sebelas rakaat.

Dalam hadits Aisyah RA disebutkan:

“Rasulullah SAW biasa mengerjakan sholat malam sebelas rakaat, termasuk di dalamnya sholat Witir.” (HR. Bukhari dan Muslim)

ShoIat Witir dengan jumlah ganjil lebih dari tiga rakaat dapat dilakukan dengan dua cara:

  • Tanpa duduk tasyahud awal: Semua rakaat dikerjakan berurutan dan tasyahud hanya dilakukan pada rakaat terakhir.
  • Dengan duduk tasyahud awal: Duduk tasyahud dilakukan pada rakaat kedua terakhir sebelum berdiri untuk rakaat terakhir.

Tata Cara Pelaksanaan Sholat Witir

Berikut adalah tata cara shoIat Witir berdasarkan sunnah:

1. Niat Sholat Witir

Niat dalam shoIat Witir disesuaikan dengan jumlah rakaat yang akan dikerjakan. Contoh niat untuk tiga rakaat:

“Usholli sunnatal witri tsalâtsa raka’âtin lillâhi ta’âlâ.”

Artinya: “Aku berniat shoIat Witir tiga rakaat karena Allah Ta’ala.”

2. Takbiratul Ihram

Mengangkat tangan sejajar dengan telinga sambil mengucapkan “Allahu Akbar” sebagai tanda memulai sholat.

3. Membaca Doa Iftitah

Setelah takbiratul ihram, dianjurkan membaca doa iftitah sebelum melanjutkan ke bacaan Al-Fatihah.

4. Membaca Surah Al-Fatihah dan Surah Pendek

Rasulullah SAW biasa membaca surah berikut dalam shoIat Witir:

  • Rakaat pertama: Surah Al-A’la
  • Rakaat kedua: Surah Al-Kafirun
  • Rakaat ketiga: Surah Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas

Namun, bacaan surah ini tidak wajib dan bisa disesuaikan dengan kemampuan.

5. Rukuk dan I’tidal

Setelah membaca surah, lakukan rukuk dengan tuma’ninah, lalu bangkit untuk i’tidal.

6. Sujud dan Duduk di Antara Dua Sujud

Setelah i’tidal, lakukan sujud pertama, duduk di antara dua sujud, lalu sujud kedua.

7. Tasyahud Akhir dan Salam

Jika shoIat Witir dilakukan dengan satu rakaat, maka setelah sujud langsung duduk tasyahud akhir dan salam. Jika lebih dari satu rakaat, tasyahud dilakukan di rakaat terakhir.


Doa Setelah Sholat Witir

Setelah selesai melaksanakan shoIat Witir, dianjurkan membaca doa berikut:

اللّهُمَّ إِنِّي أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ، اللّهُمَّ اجْعَلْنَا مِنَ الْمُتَطَهِّرِينَ وَاجْعَلْنَا مِنْ عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ

Latin: Allahumma inni astaghfiruka wa atubu ilaika. Allahumma aj‘alna minal mutathahhirin, wa aj‘alna min ‘ibadikash-shalihin.

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon ampun kepada-Mu dan bertaubat kepada-Mu. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bersih dan jadikanlah aku di antara hamba-hamba-Mu yang shalih.”


Menggapai Keutamaan dengan Sholat Witir

ShoIat Witir adalah ibadah sunnah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Dengan jumlah rakaat yang fleksibel, seorang Muslim dapat menyesuaikan pelaksanaannya sesuai dengan kemampuannya. Keutamaan shoIat Witir menjadikannya sebagai bagian penting dari ibadah malam yang mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Dengan memahami tata cara shoIat Witir dan melaksanakannya dengan rutin, kita dapat meningkatkan kualitas ibadah dan memperoleh keberkahan di dunia serta di akhirat. Semoga artikel ini membantu dalam memahami shoIat Witir dan memotivasi kita semua untuk lebih istiqamah dalam mengamalkan sunnah Rasulullah SAW. Aamiin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *