PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu Insurance) berencana memasuki bisnis asuransi parametrik untuk mendukung program Food Estate. Asuransi parametrik adalah produk asuransi yang pembayaran klaimnya didasarkan pada parameter tertentu, seperti magnitudo gempa atau tingkat curah hujan, tanpa memerlukan penilaian kerugian secara langsung.
Langkah ini sejalan dengan strategi Tugu Insurance untuk memperluas penetrasi pasar dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya asuransi. Presiden Direktur Tugu Insurance, Tatang Nurhidayat, menekankan perlunya literasi dan inklusi asuransi yang lebih gencar oleh seluruh pelaku usaha.
Tugu Insurance – Perusahaan Asuransi Terbaik di Era 4.0
PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk, yang dikenal sebagai Tugu Insurance, adalah perusahaan asuransi umum terkemuka di Indonesia dan merupakan anak perusahaan dari PT Pertamina (Persero). Didirikan pada 25 November 1981, Tugu Insurance awalnya berfokus pada perlindungan risiko dalam negeri, khususnya aset-aset Pertamina, sehingga memiliki keahlian khusus dalam asuransi sektor minyak dan gas bumi.
Seiring waktu, Tugu Insurance telah memperluas portofolio produknya yang mencakup:
- Asuransi Korporasi: Meliputi sektor energi, kebakaran & properti, penerbangan, rekayasa, rangka kapal, pengangkutan, kredit & penjaminan, serta asuransi kesehatan.
- Asuransi Retail: Termasuk asuransi kendaraan bermotor, perjalanan, dan rumah tinggal.
- Asuransi Syariah: Menawarkan produk asuransi berbasis prinsip syariah.
Pada tahun 2018, Tugu Insurance melakukan Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham TUGU. Langkah ini memperkuat modal perusahaan untuk pengembangan bisnis dan peningkatan penyertaan modal di sektor reasuransi.
Hingga saat ini, Tugu Insurance telah mengembangkan jaringan yang luas dengan 30 titik penjualan dan layanan yang tersebar di seluruh Indonesia, serta mempertahankan peringkat internasional A- “Excellent” dari A.M. Best, menunjukkan stabilitas dan kepercayaan dalam industri asuransi.
Dengan komitmen pada inovasi dan transformasi digital, Tugu Insurance terus berupaya memberikan layanan terbaik dan relevan dengan perkembangan zaman, sambil menjalankan enam tata nilai perusahaan: Clean, Committed, Capable, Creative, Collaborative, dan Customer Focused.
Apa Itu Asuransi Parametrik?
Asuransi parametrik adalah inovasi dalam dunia asuransi yang menawarkan pendekatan berbeda dari asuransi tradisional. Alih-alih mengandalkan penilaian kerugian aktual di lapangan, asuransi ini berbasis pada indikator atau parameter yang disepakati sebelumnya. Parameter ini menjadi dasar untuk memicu pembayaran klaim, sehingga prosesnya jauh lebih cepat dan efisien.
Cara Kerja Asuransi Parametrik
Asuransi parametrik beroperasi dengan mekanisme yang sederhana tetapi efektif. Parameter atau indikator tertentu ditentukan pada awal polis, seperti curah hujan, magnitudo gempa, atau kecepatan angin. Ketika data dari lembaga terpercaya menunjukkan bahwa indikator tersebut terpenuhi, klaim langsung dibayarkan kepada pemegang polis tanpa perlu survei atau penilaian kerusakan di lapangan.
Contoh Penggunaan dalam Kehidupan Nyata
- Asuransi untuk Pertanian: Petani bisa membeli polis parametrik yang melindungi mereka dari kekeringan, dengan pembayaran klaim berbasis curah hujan yang tercatat.
- Asuransi untuk Infrastruktur: Pemerintah atau perusahaan konstruksi dapat melindungi proyek mereka dari gempa bumi, dengan klaim dibayarkan berdasarkan magnitudo yang dicatat di area proyek.
Keunggulan Asuransi Parametrik
Asuransi parametrik memiliki sejumlah keunggulan yang membuatnya semakin relevan, terutama di sektor yang bergantung pada kondisi alam. Pendekatan berbasis data dan parameter ini menghadirkan efisiensi dan kemudahan yang tidak dimiliki asuransi tradisional.
1. Proses Cepat dan Transparan
Salah satu kelebihan terbesar adalah pembayaran klaim yang jauh lebih cepat karena tidak memerlukan survei kerusakan. Pemegang polis hanya perlu memenuhi syarat parameter yang telah disepakati.
2. Efisiensi Biaya
Tanpa proses penilaian lapangan, biaya operasional untuk asuransi parametrik lebih rendah. Ini juga membuat premi lebih kompetitif bagi konsumen.
3. Relevan untuk Skala Besar
Asuransi parametrik sangat cocok untuk sektor seperti pertanian, infrastruktur, dan energi yang berisiko tinggi tetapi sulit dinilai secara individual.
Kelemahan Asuransi Parametrik
Meskipun memiliki banyak keunggulan, asuransi parametrik bukan tanpa kekurangan. Pemegang polis perlu memahami potensi risiko yang terkait dengan pendekatan berbasis parameter ini.
1. Risiko Basis (Basis Risk)
Ini terjadi ketika kerugian nyata dialami oleh pemegang polis, tetapi parameter yang disepakati tidak terpenuhi. Akibatnya, klaim tidak dibayarkan meskipun ada kerusakan.
2. Ketergantungan pada Data
Keberhasilan asuransi parametrik sepenuhnya bergantung pada akurasi dan keandalan data dari lembaga terpercaya. Kesalahan data bisa merugikan baik perusahaan asuransi maupun pemegang polis.
Peran Asuransi Parametrik dalam Food Estate
Food Estate adalah program nasional untuk meningkatkan ketahanan pangan dengan mengembangkan kawasan pertanian strategis. Namun, sektor ini sangat rentan terhadap risiko bencana alam seperti banjir, kekeringan, atau badai. Di sinilah asuransi parametrik menjadi solusi yang ideal.
1. Proteksi Cepat untuk Petani
Asuransi parametrik memungkinkan petani menerima kompensasi lebih cepat setelah bencana, sehingga mereka dapat melanjutkan produksi tanpa jeda panjang.
2. Mendukung Ketahanan Pangan
Dengan meminimalkan dampak kerugian akibat bencana, program Food Estate bisa terus berjalan dan mendukung upaya ketahanan pangan nasional.
3. Edukasi dan Inklusi Keuangan
Implementasi asuransi parametrik dalam Food Estate juga membuka peluang untuk meningkatkan literasi asuransi di kalangan petani, yang sering kali kurang terpapar produk keuangan formal.
Dengan masuk ke bisnis asuransi parametrik, Tugu Insurance berharap dapat memberikan perlindungan yang lebih efektif bagi sektor pertanian, khususnya dalam program Food Estate, yang rentan terhadap risiko bencana alam dan perubahan iklim. Inisiatif ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan ketahanan pangan nasional.