Dalam ajaran Islam, potong kuku bukan sekadar aktivitas menjaga kebersihan tubuh. Ia termasuk bagian dari fitrah, yaitu kebiasaan yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW untuk dilakukan secara rutin sebagai wujud pemeliharaan diri yang sejalan dengan syariat. Islam tidak hanya menganjurkan kebersihan jasmani, tetapi juga mengatur waktu-waktu yang baik untuk melakukan potong kuku, serta adab-adab yang menyertainya.
Potong Kuku Sebagai Bagian dari Fitrah
Hadis tentang Fitrah
Rasulullah SAW bersabda:
“Fitrah itu ada lima: khitan, mencukur bulu kemaluan, mencabut bulu ketiak, memotong kuku, dan memotong kumis.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis ini menunjukkan bahwa memotong kuku adalah bagian dari fitrah manusia. Ia bukan hanya soal kebersihan, tetapi juga identitas sebagai Muslim yang menjaga tubuh sesuai dengan tuntunan agama.

Hari-Hari yang Dianjurkan untuk Potong Kuku
Hari Jumat
Banyak ulama dari mazhab Syafi’i dan Hanbali yang sepakat bahwa hari Jumat merupakan waktu paling utama untuk memotong kuku. Hal ini sejalan dengan semangat hari Jumat sebagai hari besar mingguan dalam Islam.
Ibnu Hajar al-Haitami menyebutkan dalam Tuhfatul Muhtaj bahwa memotong kuku pada hari Jumat adalah sunnah yang sangat dianjurkan.
Hari Kamis dan Senin
Selain hari Jumat, hari Kamis dan Senin juga disebutkan dalam beberapa pendapat ulama sebagai waktu yang baik. Dalam Fathul Mu’in, Syaikh Zainuddin al-Malibari menjelaskan bahwa memotong kuku pada hari Kamis pagi dan Jumat pagi merupakan sunnah.
Senin juga dikenal sebagai hari kelahiran Nabi Muhammad SAW, sehingga dianggap penuh keberkahan.
Hari-Hari yang Tidak Dianjurkan
Beberapa tradisi menyebutkan bahwa memotong kuku pada hari-hari tertentu kurang baik. Ini termasuk hari Sabtu, Ahad, Selasa, dan Rabu. Misalnya, disebutkan bahwa:
- Hari Sabtu dapat membawa penyakit.
- Hari Ahad bisa menghilangkan berkah.
- Hari Selasa mendatangkan bencana.
- Hari Rabu bisa menyebabkan akhlak buruk.
Namun, perlu dicatat bahwa pendapat ini tidak bersumber dari hadis shahih dan lebih merupakan pandangan sebagian ulama atau tradisi lokal. Oleh karena itu, umat Islam tetap diperbolehkan memotong kuku di hari-hari tersebut jika dibutuhkan.

Tata Cara Potong Kuku dalam Islam
Urutan Potong Kuku
Meski tidak ada hadis sahih yang menjelaskan urutan secara eksplisit, para ulama menyusun metode berdasarkan kebiasaan sahabat:
- Mulailah dari tangan kanan: telunjuk, tengah, manis, kelingking, lalu ibu jari.
- Lanjutkan ke tangan kiri: kelingking, manis, tengah, telunjuk, dan ibu jari.
- Untuk kaki, mulai dari kelingking kaki kanan hingga ibu jari, lalu dari ibu jari kaki kiri hingga kelingking.
Mengubur Potongan Kuku
Sebagian ulama menyebutkan bahwa mengubur potongan kuku termasuk adab yang baik, untuk menghormati bagian tubuh manusia. Namun, ini bukan kewajiban.
Membaca Doa
Tidak ada doa khusus yang ma’tsur (diriwayatkan dari Nabi) untuk potong kuku, tetapi dianjurkan untuk memulai dengan basmalah dan berzikir setelahnya sebagai bagian dari kebiasaan baik.
Batas Waktu Tidak Boleh Melewati 40 Hari
Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik RA:
“Kami diberi batas waktu dalam mencukur kumis, memotong kuku, mencabut bulu ketiak, dan mencukur bulu kemaluan agar tidak dibiarkan lebih dari 40 malam.” (HR. Muslim)
Ini menjadi dalil penting bahwa kuku tidak boleh dibiarkan tumbuh terlalu panjang, karena bertentangan dengan semangat kebersihan yang dianjurkan dalam Islam.

Hikmah Potong Kuku Secara Rutin
Menjaga Kebersihan dan Kesehatan
Kuku yang panjang cenderung menyimpan kotoran dan bisa menjadi tempat bersarangnya bakteri. Dalam Islam, menjaga kebersihan adalah bagian dari iman. Rasulullah SAW bersabda:
“Kebersihan adalah sebagian dari iman.” (HR. Muslim)
Menjaga Penampilan dan Kerapian
Memotong kuku juga menunjukkan kepedulian seorang Muslim terhadap penampilan dan kerapian diri, yang bisa mencerminkan akhlak dan adab terhadap sesama.
Taat terhadap Sunnah
Dengan rutin memotong kuku di waktu-waktu yang dianjurkan, seorang Muslim telah mengamalkan sunnah Rasulullah SAW dan meraih keberkahan dari setiap amal kecil yang dilakukan dengan niat baik.
Potong Kuku: Ibadah Sederhana yang Sarat Makna
Memotong kuku dalam Islam tidak hanya persoalan kebersihan, tetapi juga ibadah yang menyempurnakan fitrah manusia. Hari-hari seperti Jumat, Kamis, dan Senin sangat dianjurkan untuk melakukannya, sementara hari-hari lain yang disebut kurang baik tetap bisa dijalani bila diperlukan. Dengan memahami adab, waktu, dan hikmah memotong kuku, kita bisa menjadikan aktivitas harian ini sebagai ladang pahala dan sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT.