Pablo Benua, kuasa hukum donatur ternyata adalah anak angkat Anton Medan

Sosok136 Views

Pablo Benua, yang memiliki nama asli Frederick Angga Benua, adalah seorang pengusaha dan figur publik yang dikenal luas di Indonesia. Namanya mencuat ke permukaan setelah terlibat dalam berbagai kasus hukum dan tampil di media bersama istrinya, Rey Utami. Baru-baru ini, Pablo Benua kembali menjadi sorotan publik setelah ditunjuk sebagai kuasa hukum oleh para donatur dalam kasus polemik donasi untuk Agus Salim.

Latar Belakang dan Karier

Pablo Benua lahir dengan nama Frederick Angga Benua dan dikenal sebagai seorang pengusaha. Ia mulai dikenal publik setelah menikah dengan Rey Utami, seorang presenter dan selebriti Indonesia. Pasangan ini sering muncul di media dan platform digital, membahas berbagai topik mulai dari kehidupan pribadi hingga isu-isu sosial.

KategoriDetail
Nama AsliFrederick Angga Benua
Nama PopulerPablo Benua
KewarganegaraanIndonesia
PekerjaanPengusaha, Konten Kreator, Kuasa Hukum
PendidikanTidak banyak informasi yang tersedia
PasanganRey Utami (Presenter dan Konten Kreator)
Anak AngkatAnton Medan (tokoh agama dan mantan mafia kelas kakap)
Karier PublikMulai dikenal melalui konten YouTube bersama Rey Utami
Ciri KhasKontroversial, terlibat aktif dalam kasus hukum

Kontroversi dan Kasus Hukum

Pada tahun 2019, Pablo Benua dan istrinya, Rey Utami, terlibat dalam kasus “ikan asin” yang melibatkan artis Galih Ginanjar. Kasus ini menarik perhatian luas karena konten yang dianggap menghina dan merendahkan martabat seseorang. Akibatnya, Pablo dan Rey dijatuhi hukuman penjara. Setelah menjalani hukuman, mereka kembali aktif di media dan platform digital.

Peran sebagai Kuasa Hukum Donatur dalam Kasus Agus Salim

Baru-baru ini, Pablo Benua kembali menjadi pusat perhatian setelah ditunjuk sebagai kuasa hukum oleh 537 donatur dalam kasus polemik donasi untuk Agus Salim. Kasus ini bermula dari penggalangan dana yang dilakukan oleh Pratiwi Noviyanthi, yang akrab disapa Teh Novi, untuk membantu biaya pengobatan Agus Salim, korban penyiraman air keras. Namun, terjadi perselisihan mengenai pengelolaan dana tersebut, yang melibatkan Agus Salim, Teh Novi, dan pihak donatur.

Awalnya, Pablo Benua menjadi kuasa hukum Teh Novi. Namun, karena perbedaan pendapat dalam tim kuasa hukum, terutama terkait penyelesaian kasus berdasarkan hasil polling donatur, Pablo memutuskan mengundurkan diri. Ia kemudian berpihak pada para donatur yang merasa hak mereka tidak dipenuhi dan menunjuknya sebagai kuasa hukum untuk menggugat pihak-pihak terkait, termasuk Agus Salim, Teh Novi, dan Denny Sumargo, yang terlibat dalam penggalangan dana tersebut.

Langkah Hukum yang Diambil

Sebagai kuasa hukum donatur, Pablo Benua mengambil langkah hukum dengan mendaftarkan gugatan perdata di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Gugatan ini ditujukan kepada empat pihak yang dianggap bertanggung jawab dalam polemik donasi Agus Salim. Pablo menegaskan bahwa langkah ini diambil untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana donasi, serta memenuhi hak-hak para donatur yang telah berkontribusi.

Tanggapan dari Pihak Terkait

Langkah Pablo Benua sebagai kuasa hukum donatur mendapat tanggapan beragam. Farhat Abbas, yang menjadi kuasa hukum Agus Salim, mengkritik tindakan Pablo dan mempertanyakan legalitas kuasa hukum yang diberikan oleh para donatur. Farhat menyebut para pengacara yang mewakili donatur sebagai “pengacara bodong” dan menegaskan bahwa donasi adalah sumbangan sukarela, bukan investasi yang menuntut pertanggungjawaban finansial.

Asal Usul dan Hubungan dengan Anton Medan

Dalam sebuah wawancara di podcast Denny Sumargo, terungkap bahwa Pablo Benua adalah anak angkat dari Haji Muhammad Ramdhan Efendi, yang lebih dikenal sebagai Anton Medan, seorang mantan mafia kelas kakap yang kemudian menjadi tokoh agama. Informasi ini menambah dimensi baru dalam profil Pablo Benua dan memberikan konteks lebih dalam mengenai latar belakangnya.

Siapa Itu Anton Medan?

Anton Medan, lahir dengan nama Tan Hok Liang pada 10 Oktober 1957 di Tebing Tinggi, Sumatera Utara, adalah mantan preman dan bandar judi yang kemudian menjadi mubalig dan tokoh Muslim Tionghoa di Indonesia. Setelah memeluk Islam pada tahun 1992, ia mendirikan Masjid Jami’ Tan Hok Liang di areal Pondok Pesantren At-Ta’ibin, Pondok Rajeg, Cibinong. Pada tahun 2012, Anton Medan menjabat sebagai Ketua Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI). 

Perjalanan Hidup Anton Medan

Sebelum hijrah, Anton Medan dikenal sebagai sosok yang ditakuti dan terlibat dalam berbagai aktivitas kriminal, termasuk perampokan dan perjudian. Ia mengaku telah 14 kali keluar masuk penjara akibat perbuatannya. Namun, setelah memeluk Islam, Anton Medan meninggalkan dunia hitam dan aktif dalam kegiatan dakwah, berusaha memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. 

Hubungan dengan Pablo Benua

Hubungan antara Anton Medan dan Pablo Benua sebagai ayah dan anak angkat menunjukkan kedekatan emosional antara keduanya. Anton Medan bahkan hadir dalam sidang kasus “ikan asin” untuk memberikan dukungan kepada Pablo, menunjukkan peran pentingnya dalam kehidupan Pablo Benua.

Sosok kompleks sebagai pengusaha dan figur publik

Pablo Benua adalah sosok yang kompleks dengan latar belakang sebagai pengusaha dan figur publik yang pernah terlibat dalam berbagai kontroversi. Perannya sebagai kuasa hukum donatur dalam kasus donasi Agus Salim menunjukkan keterlibatannya yang mendalam dalam isu-isu sosial dan hukum di Indonesia. Dengan langkah hukum yang diambil, Pablo berupaya memastikan transparansi dan keadilan bagi para donatur yang merasa hak mereka perlu diperjuangkan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *