Djoko Susanto adalah nama yang tak asing dalam dunia bisnis Indonesia. Dikenal sebagai pendiri jaringan minimarket terbesar di Tanah Air, Alfamart, Djoko Susanto membuktikan bahwa dengan kerja keras, visi tajam, dan keberanian dalam mengambil risiko, kesuksesan dapat diraih meskipun memulai dari nol. Sosoknya merupakan inspirasi bagi banyak pebisnis muda yang bercita-cita membangun kerajaan bisnis yang besar dan berkelanjutan.
Kehidupan Awal Djoko Susanto
Djoko Susanto lahir dari keluarga sederhana di Jakarta. Ayahnya adalah seorang pedagang asal Tiongkok yang mengelola kios kecil. Dari sinilah Djoko belajar tentang dunia perdagangan sejak usia muda. Sebagai anak keenam dari sepuluh bersaudara, Djoko mulai membantu keluarganya di toko kelontong sejak masih kecil.
Pendidikan
Djoko tidak memiliki latar belakang pendidikan formal yang tinggi. Ia memutuskan untuk tidak melanjutkan pendidikan dan lebih memilih fokus membantu keluarganya berjualan. Pengalaman langsung di dunia perdagangan inilah yang membentuk insting bisnisnya yang tajam.
Awal Karier: Bisnis Rokok
Karier bisnis Djoko dimulai pada 1960-an ketika ia membantu mengelola toko kelontong keluarganya di kawasan Jakarta. Dari toko kelontong sederhana tersebut, ia mulai memperluas jaringan dengan menjual berbagai produk, termasuk rokok.
Pada akhir 1970-an, Djoko berhasil mendapatkan kontrak kerja sama dengan perusahaan rokok PT HM Sampoerna untuk mendistribusikan rokok mereka di Indonesia. Ia dikenal sebagai mitra yang andal dan mampu membangun jaringan distribusi yang luas.
Lahirnya Alfamart
Pada 1989, Djoko Susanto mulai berpikir untuk mengembangkan usahanya ke bidang ritel modern. Berbekal pengalaman di sektor distribusi, ia membuka toko swalayan pertama yang diberi nama Alfa Minimart. Namun, bisnis ini baru mendapatkan momentum besar setelah ia menjual sebagian sahamnya kepada HM Sampoerna pada 1994.
Setelah akuisisi HM Sampoerna oleh Philip Morris International pada 2005, Djoko kembali menguasai penuh Alfa Minimart dan mengubah namanya menjadi Alfamart. Sejak saat itu, Alfamart berkembang pesat menjadi salah satu jaringan minimarket terbesar di Indonesia.
Strategi Sukses Alfamart:
- Lokasi Strategis: Alfamart fokus membuka gerai di lokasi yang mudah dijangkau masyarakat, seperti perumahan dan pinggir jalan utama.
- Diversifikasi Produk: Menyediakan berbagai kebutuhan sehari-hari dengan harga kompetitif.
- Kemitraan Franchise: Mengembangkan model bisnis waralaba yang menguntungkan bagi mitra lokal.
- Inovasi Teknologi: Mengadopsi teknologi untuk mempermudah manajemen stok, pembayaran, dan pengalaman pelanggan.
Ekspansi Bisnis
Selain Alfamart, Djoko Susanto juga mengembangkan berbagai lini bisnis lainnya di bawah naungan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. Perusahaan ini meliputi sektor distribusi, logistik, dan pengelolaan merek dagang. Pada 2024, Alfamart memiliki lebih dari 18.000 gerai yang tersebar di seluruh Indonesia dan beberapa negara Asia Tenggara, termasuk Filipina.
Berikut adalah daftar bisnis Djoko Susanto:
No | Nama Bisnis | Deskripsi |
---|---|---|
1 | PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart) | Jaringan minimarket terbesar di Indonesia dan Filipina dengan lebih dari 18.000 gerai. Menyediakan kebutuhan sehari-hari dengan harga terjangkau. |
2 | PT Midi Utama Indonesia Tbk (Alfamidi) | Menyediakan produk segar seperti buah, sayur, dan daging. Saat ini memiliki lebih dari 2.000 gerai. |
3 | Alfaexpress | Toko modern yang menyediakan makanan siap saji dan minuman. Lokasi strategis seperti stasiun dan rest area. |
4 | Lawson Indonesia | Kerja sama dengan Lawson Jepang, menjual makanan cepat saji seperti sushi dan onigiri. Memiliki lebih dari 500 gerai. |
5 | Dan+Dan | Menyediakan produk kecantikan, kesehatan, dan perawatan tubuh. Fokus pada segmen wanita muda urban. |
6 | Alfagift (Alfa Digital) | Aplikasi belanja online yang terintegrasi dengan gerai Alfamart. Menawarkan pengiriman cepat dan promo eksklusif. |
7 | PT Sumber Indah Lestari | Bertanggung jawab atas rantai pasokan Alfamart dan Alfamidi. Mengelola gudang distribusi modern. |
8 | Produksi Private Label | Menghasilkan produk bermerek Alfamart seperti makanan ringan, minuman, dan kebutuhan rumah tangga dengan harga kompetitif. |
9 | Alfa Foundation | Mendukung pendidikan, pelatihan kewirausahaan, dan pengembangan masyarakat melalui program sosial. |
10 | Kemitraan Waralaba Alfamart | Memberikan peluang kepada individu untuk memiliki dan mengelola gerai Alfamart dengan dukungan penuh dari pusat. |
11 | Investasi di Properti Komersial | Berinvestasi dalam gudang distribusi, pusat logistik, dan lokasi strategis untuk mendukung bisnis ritel. |
12 | Industri Makanan dan Minuman | Mengelola produksi makanan ringan dan minuman yang dijual di Alfamart dan Alfamidi. |
13 | Ekspansi Internasional | Membuka gerai Alfamart di luar negeri, seperti Filipina, dengan potensi ekspansi lebih luas di Asia Tenggara. |
Tabel ini merangkum berbagai bisnis yang dimiliki dan dijalankan oleh Djoko Susanto, menunjukkan skala dan diversifikasi yang luas dari kerajaan bisnisnya.
Kekayaan dan Pencapaian
Menurut Forbes, Djoko Susanto memiliki kekayaan bersih sebesar USD 4,1 miliar pada 2024, menjadikannya salah satu dari 10 orang terkaya di Indonesia. Kekayaannya berasal dari kepemilikan saham mayoritas di Alfamart serta berbagai investasi di sektor lain.
Penghargaan dan Pengakuan:
- Entrepreneur of the Year: Djoko pernah menerima penghargaan dari Ernst & Young atas kontribusinya di dunia bisnis.
- Top Ritel Indonesia: Alfamart konsisten mendapatkan penghargaan sebagai jaringan ritel terbaik di Indonesia.
Figur Inspiratif dunia bisnis Indonesia
Djoko Susanto adalah figur inspiratif di dunia bisnis Indonesia. Dari seorang pedagang kecil hingga menjadi raja ritel dengan jaringan yang tersebar di seluruh Nusantara, ia membuktikan bahwa kesuksesan bisa diraih oleh siapa saja yang memiliki tekad kuat. Dengan Alfamart, Djoko tidak hanya mengubah wajah ritel Indonesia tetapi juga menciptakan lapangan kerja bagi jutaan orang.
Kini, Alfamart bukan hanya minimarket, tetapi simbol dari kesuksesan seorang visioner yang memulai segalanya dari bawah.