Affan Kurniawan, Ojol Penopang Keluarga, Tewas Dilindas Rantis Brimob

Headline428 Views

Kisah tragis menimpa Affan Kurniawan, seorang pengemudi ojek online berusia 21 tahun, yang tewas setelah dilindas kendaraan taktis Brimob saat kericuhan demonstrasi di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat, pada Kamis malam, 28 Agustus 2025. Peristiwa ini bukan hanya menyisakan duka mendalam bagi keluarganya, tetapi juga mengguncang nurani publik. Affan dikenal sebagai tulang punggung keluarga, sosok pekerja keras yang rela menanggung beban untuk menghidupi orang-orang terdekatnya.

“Menurut saya, Affan adalah simbol perjuangan rakyat kecil yang sering luput dari perhatian negara. Ia bekerja demi keluarga, dan justru kehilangan nyawa di tengah situasi yang seharusnya dijaga agar aman.”

Sosok Affan Kurniawan

Latar Belakang dan Kehidupan Pribadi

Affan lahir pada 18 Juli 2004 di Bandar Lampung. Ia tumbuh di lingkungan sederhana dan kemudian menetap bersama keluarga di Jakarta. Tinggal di kontrakan kecil di kawasan Menteng, Affan berbagi atap dengan tujuh anggota keluarga lain. Hidup pas-pasan tidak membuatnya menyerah, justru ia memilih bekerja keras demi membantu perekonomian keluarga.

Peran sebagai Penopang Keluarga

Sebagai anak laki-laki yang masih muda, Affan sudah memikul tanggung jawab besar. Ia bekerja sebagai driver ojol untuk menafkahi keluarga. Pendapatan yang didapatnya digunakan untuk kebutuhan sehari-hari keluarga, termasuk biaya adik-adiknya yang masih sekolah. Meski penghasilannya tidak besar, namun bagi keluarganya, Affan adalah pahlawan.

“Saya melihat Affan sebagai potret banyak anak muda di kota besar: penuh tanggung jawab, tekun, dan berjuang demi orang-orang yang disayangi. Kehilangannya adalah kehilangan bagi banyak orang.”

Kronologi Peristiwa Tragis

Malam yang Mencekam

Pada malam itu, suasana Jakarta memanas akibat aksi demonstrasi buruh dan mahasiswa. Jalanan macet, suasana ricuh, dan aparat keamanan berjaga ketat. Affan saat itu tengah menyelesaikan pesanan makanan untuk pelanggan. Ia berjalan sambil menuntun motornya yang terjebak dalam kerumunan.

Tertabrak dan Dilindas Rantis

Dalam kondisi chaos, sebuah Rantis Brimob melaju di area tersebut. Kendaraan lapis baja itu menabrak Affan yang tidak sempat menghindar. Tubuhnya dilindas hingga mengalami luka fatal dan meninggal di tempat. Peristiwa ini terekam dalam beberapa video warga dan menyebar luas di media sosial, memicu kemarahan publik.

Hilangnya Barang-Barang Pribadi

Selain nyawanya yang melayang, barang-barang pribadi Affan seperti telepon genggam dan motor disebutkan hilang setelah kejadian. Hal ini menambah kesedihan dan tanda tanya besar bagi keluarganya.

Reaksi Publik dan Pemerintah

Pernyataan Presiden dan DPR

Presiden Prabowo Subianto menyampaikan duka mendalam atas kejadian ini dan memerintahkan agar investigasi dilakukan secara tuntas. Ketua DPR Puan Maharani juga menegaskan agar kasus ini ditangani secara transparan, profesional, dan adil.

Kapolri dan Aparat Penegak Hukum

Kapolri turut mengunjungi keluarga Affan serta berjanji proses hukum akan dijalankan seadil-adilnya. Polisi mengklaim bahwa investigasi sedang berlangsung untuk menentukan pihak yang bertanggung jawab.

Gelombang Solidaritas

Sesama driver ojol melakukan aksi solidaritas dengan mendatangi Mako Brimob Kwitang. Mereka menuntut keadilan dan meminta agar pelaku pertanggungjawaban diusut tuntas. Banyak masyarakat juga menggelar doa bersama untuk almarhum Affan.

“Menurut saya, gelombang solidaritas ini menunjukkan bahwa keadilan untuk Affan bukan hanya tuntutan keluarganya, tetapi suara banyak orang yang sudah muak dengan arogansi aparat.”

Dampak Kasus Affan bagi Masyarakat

Luka Kolektif bagi Kaum Pekerja

Kasus ini menjadi luka kolektif, terutama bagi kalangan pekerja informal seperti ojol. Mereka merasa semakin rentan di tengah situasi sosial yang tidak berpihak pada rakyat kecil.

Kritik terhadap Penggunaan Rantis

Penggunaan kendaraan taktis dalam pengamanan demonstrasi dipertanyakan. Rantis yang sejatinya digunakan untuk operasi militer atau pengamanan bersenjata dianggap berlebihan untuk menghadapi demonstrasi sipil.

Simbol Ketidakadilan

Affan menjadi simbol ketidakadilan sistemik. Ia yang hanya berusaha mencari nafkah malah kehilangan nyawa karena situasi yang tidak terkendali.

Analisis Lebih Dalam

Kenapa Rakyat Kecil Sering Jadi Korban

Rakyat kecil seperti Afan sering berada di garis depan risiko sosial. Mereka bekerja di ruang publik yang penuh ketidakpastian. Ketiadaan perlindungan dan lemahnya sistem hukum membuat mereka rentan jadi korban.

Reformasi Pengamanan Aksi

Kasus ini menegaskan perlunya reformasi besar dalam prosedur pengamanan aksi massa. Aparat harus lebih humanis, terlatih, dan mampu mengedepankan keselamatan warga sipil.

Pentingnya Kepastian Hukum

Keadilan bagi Afan bukan hanya soal menghukum pelaku, tetapi juga memastikan ada regulasi dan mekanisme yang mencegah tragedi serupa terulang.

Refleksi Penulis

Sebagai penulis, saya melihat kasus Afan sebagai tragedi kemanusiaan. Ia bukan hanya korban kecelakaan, tetapi korban dari sistem yang abai pada keselamatan rakyat kecil.

“Menurut saya, Afan mengajarkan kita bahwa kehidupan rakyat kecil sangat berharga dan negara harus hadir melindungi. Jika tidak, apa arti negara ini bagi mereka?”

Affan, Pahlawan Keluarga, Korban Negara

Affan Kurniawan pergi terlalu cepat, meninggalkan luka yang dalam bagi keluarganya. Ia adalah pahlawan keluarga yang berjuang tanpa pamrih. Namun, kematiannya menuntut lebih dari sekadar duka—ia menuntut perubahan. Kasus ini harus menjadi titik balik bagi negara untuk lebih melindungi warganya, terutama mereka yang setiap hari berjuang di jalanan demi sesuap nasi.

Semoga keadilan untuk Afan ditegakkan, dan semoga kisahnya tidak tenggelam begitu saja, melainkan menjadi cahaya bagi perubahan demi Indonesia yang lebih manusiawi.