Kenapa Pengajuan KPR Ditolak? Ini 10 Penyebab Umumnya

Keuangan39 Views

Memiliki rumah impian melalui skema Kredit Pemilikan Rumah (KPR) adalah salah satu langkah besar dalam kehidupan banyak orang. Namun, proses pengajuan KPR sering kali tidak semulus yang dibayangkan. Banyak calon debitur menghadapi kenyataan pahit ketika permohonan mereka ditolak oleh pihak bank. Artikel ini membahas secara detail penyebab paling umum kenapa pengajuan KPR bisa ditolak, agar Anda dapat mempersiapkan diri dengan lebih matang sebelum mengajukan.

Prosedur KPR dan Ketatnya Syarat Perbankan

Pentingnya Verifikasi dan Evaluasi Kredit

Sebelum menyetujui pengajuan KPR, bank akan memverifikasi data, mengevaluasi kelayakan finansial, hingga menilai risiko dari calon debitur. Prosedur ini mencakup pengecekan data pribadi, riwayat kredit, rasio utang terhadap penghasilan (DBR), hingga nilai properti yang dijaminkan. Karena menyangkut pembiayaan jangka panjang bernilai besar, pihak bank sangat berhati-hati.

Kriteria Internal dan Eksternal

Selain faktor dari calon pemohon, bank juga mempertimbangkan kondisi ekonomi makro, risiko pasar properti, dan kebijakan internal. Artinya, meski kondisi Anda memenuhi syarat, penolakan bisa terjadi karena faktor eksternal yang tidak bisa dikendalikan.

Penyebab Umum Pengajuan KPR Ditolak

1. Dokumen Tidak Lengkap atau Tidak Valid

Salah satu penyebab paling sering adalah ketidaklengkapan dokumen. Beberapa calon pemohon tidak menyertakan slip gaji, NPWP, rekening koran, atau dokumen pribadi yang valid. Ketidaksesuaian data antara formulir dan dokumen juga bisa membuat bank menolak karena dianggap tidak akurat.

2. Riwayat Kredit Buruk di SLIK OJK

Bank akan melihat histori pinjaman Anda melalui Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) OJK. Jika Anda pernah mengalami kredit macet, telat bayar, atau tercatat sebagai penunggak tagihan kartu kredit, peluang KPR disetujui akan sangat kecil.

3. DBR Melebihi Batas Ideal

Debt Burden Ratio (DBR) adalah rasio cicilan utang terhadap penghasilan bulanan. Bank biasanya mensyaratkan DBR maksimal 30–40%. Jika total cicilan Anda saat ini sudah mendekati atau melebihi angka itu, bank akan menilai Anda berisiko gagal bayar.

4. Usia Tidak Memenuhi Kriteria

Bank mensyaratkan usia minimum 21 tahun dan maksimum 55–65 tahun saat kredit lunas. Jika usia Anda tidak sesuai, misalnya terlalu muda atau masa kerja mendekati pensiun, bank akan menganggap ada risiko pembayaran jangka panjang.

5. Masa Kerja Terlalu Singkat atau Tidak Tetap

Untuk karyawan tetap, minimal masa kerja yang disyaratkan adalah 1 tahun. Sementara bagi wiraswasta atau profesional, biasanya dibutuhkan riwayat usaha minimal 2 tahun. Jika masa kerja belum stabil, penghasilan dianggap belum cukup meyakinkan.

6. Nilai Appraisal Properti Lebih Rendah

Bank akan melakukan appraisal atau penilaian ulang terhadap harga rumah. Jika harga pasar properti jauh di bawah nilai yang tertera pada perjanjian jual beli, bank akan menolak karena agunan dianggap tidak sebanding dengan pinjaman.

7. Status Kepemilikan Rumah Tidak Jelas

Legalitas rumah sangat penting. Rumah yang belum bersertifikat SHM (Sertifikat Hak Milik), berada di lahan sengketa, atau tidak memenuhi tata ruang daerah, biasanya akan langsung ditolak bank.

8. Informasi Tidak Jujur dalam Formulir Pengajuan

Bank akan meneliti data dan memverifikasi informasi. Jika ditemukan perbedaan signifikan antara data yang diisi dengan kondisi nyata, seperti penghasilan yang dibesar-besarkan, hal ini bisa jadi alasan kuat untuk menolak aplikasi Anda.

9. Penghasilan Tidak Cukup untuk Cicilan

Jika nominal cicilan bulanan melebihi kemampuan Anda, berdasarkan laporan penghasilan yang diberikan, maka bank secara otomatis akan menolak permohonan. Perhitungan ini dilakukan meski DBR terlihat masih dalam batas aman.

10. Kondisi Ekonomi dan Pengetatan Kredit Bank

Dalam kondisi ekonomi yang sedang tidak stabil atau jika bank sedang menurunkan target penyaluran KPR, maka akan lebih sulit mendapatkan persetujuan, bahkan bagi debitur dengan rekam jejak baik.

Tips Agar Pengajuan KPR Anda Disetujui

Lakukan Pengecekan Kredit Mandiri

Cek skor kredit Anda melalui SLIK OJK sebelum mengajukan. Jika ada masalah, segera lakukan penyelesaian terlebih dahulu.

Simpan Riwayat Penghasilan dan Pajak dengan Baik

Catat dan simpan bukti penghasilan, laporan keuangan (bagi pengusaha), serta dokumen perpajakan dengan rapi. Semua ini akan membantu proses verifikasi berjalan lancar.

Pilih Properti yang Legalitasnya Jelas

Pastikan rumah yang akan dibeli memiliki status hukum yang jelas dan dapat dijaminkan ke bank. Jangan tergiur harga murah jika status tanah tidak clean and clear.

Sesuaikan Cicilan dengan Kemampuan

Pilih tenor dan jumlah cicilan yang realistis. Meskipun ingin cepat lunas, memaksakan cicilan tinggi dapat membuat DBR melonjak dan membuat bank menolak.

Persiapan Adalah Kunci KPR Disetujui

Pengajuan KPR bukan hanya soal keinginan memiliki rumah, tetapi juga komitmen finansial jangka panjang. Banyak faktor yang menentukan apakah sebuah pengajuan akan disetujui atau tidak. Dengan memahami alasan-alasan umum penolakan, Anda bisa mempersiapkan segala hal lebih baik dan meningkatkan kemungkinan mendapatkan rumah impian Anda dengan jalur KPR yang lancar.