Gus Miftah : Sosok Ulama Kontemporer yang viral Karena Kasus Es teh

Sosok, Islami167 Views

Miftah Maulana Habiburrahman, atau lebih dikenal dengan nama Gus Miftah, adalah seorang ulama dan pendakwah asal Indonesia yang dikenal luas berkat gaya dakwahnya yang nyentrik, inklusif, dan menjangkau berbagai kalangan masyarakat, termasuk mereka yang kerap dianggap terpinggirkan. Dengan pendekatan yang unik dan kontemporer, Gus Miftah menjadi salah satu tokoh agama yang sering kali menjadi sorotan, baik karena keberhasilannya dalam menyampaikan pesan agama maupun kontroversi yang mengiringi perjalanannya.


Profil Gus Miftah

Gus Miftah lahir pada 5 Agustus 1981 di Desa Adiluhur, Jabung, Lampung Timur. Ia berasal dari keluarga dengan latar belakang agama yang kuat dan memiliki garis keturunan ulama terkemuka, yaitu Kiai Ageng Hasan Besari, pendiri Pesantren Tegalsari di Ponorogo, Jawa Timur. Masa kecilnya dihabiskan di Lampung, di mana ia menempuh pendidikan awal di Pondok Pesantren Bustanul Ulum Jayasakti, Lampung Tengah.

Setelah menyelesaikan pendidikannya di Lampung dengan nilai akademik yang cemerlang, Gus Miftah melanjutkan pendidikan ke Yogyakarta pada tahun 1999. Meskipun sempat berkuliah di UIN Sunan Kalijaga, ia tidak menyelesaikan studinya. Namun, pada tahun 2023, ia meraih gelar Sarjana Pendidikan dalam program studi Pendidikan Agama Islam dari Universitas Islam Sultan Agung Semarang.


Insiden mengolok – olok penjual es teh

Pada Desember 2024, Gus Miftah, seorang ulama dan pendakwah terkenal di Indonesia, menjadi sorotan publik setelah sebuah video yang menunjukkan dirinya diduga mengolok-olok seorang penjual es teh viral di media sosial. Dalam video tersebut, Gus Miftah terlihat berinteraksi dengan penjual es teh dengan cara yang dianggap tidak pantas oleh banyak netizen. Beberapa warganet menyoroti ekspresi penjual yang tampak menahan napas, yang diinterpretasikan sebagai tanda ketidaknyamanan.

Insiden ini memicu berbagai reaksi dari masyarakat. Banyak yang mengecam tindakan Gus Miftah, menganggapnya tidak mencerminkan adab seorang ulama. Beberapa komentar di media sosial menyatakan kekecewaan dan mempertanyakan sikap Gus Miftah dalam video tersebut. Namun, hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari Gus Miftah mengenai insiden tersebut.

Sebelumnya, Gus Miftah juga pernah terlibat dalam kontroversi lain, seperti video yang menunjukkan dirinya menoyor kepala istrinya di depan umum, yang juga menuai kritik dari warganet. Meskipun demikian, Gus Miftah tetap dikenal sebagai ulama dengan pendekatan dakwah yang unik dan sering menjangkau berbagai kalangan masyarakat.

Insiden-insiden seperti ini mengingatkan kita akan pentingnya menjaga adab dan etika, terutama bagi tokoh publik yang menjadi panutan masyarakat. Diharapkan, ke depan, Gus Miftah dapat lebih berhati-hati dalam berinteraksi agar tidak menimbulkan persepsi negatif di kalangan masyarakat.

Karier dan Dakwah

1. Pendekatan Dakwah yang Unik

Gus Miftah dikenal karena metode dakwahnya yang berbeda dari ulama kebanyakan. Ia sering mendatangi tempat-tempat yang tidak lazim untuk berdakwah, seperti klub malam, tempat hiburan, dan lokalisasi prostitusi. Langkah ini dilakukan karena ia ingin menyampaikan pesan Islam kepada mereka yang sering dianggap jauh dari agama. Salah satu momen yang membuat namanya dikenal secara luas adalah video pengajiannya di sebuah klub malam di Bali yang viral di media sosial.

Menurut Gus Miftah, dakwah tidak seharusnya terbatas pada masjid atau forum formal saja. Ia percaya bahwa Islam adalah agama yang merangkul semua kalangan, dan tugas ulama adalah menjangkau semua orang tanpa pandang bulu.


2. Pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji

Gus Miftah adalah pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji yang terletak di Sleman, Yogyakarta. Pesantren ini mengusung nilai-nilai keberagaman, toleransi, dan inklusivitas dalam dakwahnya. Pesantren Ora Aji menjadi tempat pendidikan agama yang tidak hanya fokus pada ilmu agama, tetapi juga membekali santri dengan kemampuan sosial dan komunikasi.


3. Kedekatan dengan Berbagai Kalangan

Sebagai ulama, Gus Miftah tidak hanya dikenal di kalangan umat Islam, tetapi juga menjalin hubungan baik dengan tokoh dari berbagai latar belakang, termasuk selebriti dan pejabat. Ia sering kali diundang untuk memberikan tausiyah dalam acara-acara besar, bahkan oleh tokoh-tokoh non-Muslim. Salah satu momen yang menjadi sorotan adalah ketika ia memimpin doa dalam prosesi pembaptisan presenter terkenal Deddy Corbuzier saat masuk Islam.


Pengangkatan Sebagai Utusan Khusus Presiden

Pada 22 Oktober 2024, Presiden Prabowo Subianto melantik Gus Miftah sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan. Dalam peran ini, ia bertugas untuk mempromosikan toleransi beragama di tingkat nasional dan internasional. Pengangkatan ini menuai berbagai respons, dengan banyak yang memuji langkah pemerintah untuk melibatkan tokoh agama yang progresif.


Kontroversi yang Mengiringi

1. Video Viral di Klub Malam

Meskipun mendapat pujian karena keberaniannya berdakwah di klub malam, beberapa pihak mengkritik Gus Miftah karena dianggap menormalisasi tempat hiburan malam. Namun, ia menjelaskan bahwa kehadirannya di sana adalah untuk menyampaikan pesan agama kepada mereka yang membutuhkan.

2. Kritik dari Sesama Ulama

Gaya dakwah Gus Miftah yang inklusif tidak jarang memicu kritik dari kalangan konservatif. Beberapa ulama menganggap pendekatannya terlalu santai dan berisiko mengaburkan batasan dalam beragama.

3. Kontroversi “Prank Es Teh”

Pada Desember 2024, Gus Miftah kembali menjadi sorotan setelah sebuah video yang menunjukkan dirinya mengolok-olok pedagang es teh viral di media sosial. Meskipun video tersebut dimaksudkan sebagai candaan, banyak netizen yang menganggap tindakan tersebut tidak pantas dilakukan oleh seorang tokoh agama. Ia segera meminta maaf secara terbuka dan menyatakan penyesalannya.


Filosofi Dakwah Gus Miftah

Gus Miftah berpegang pada prinsip bahwa Islam adalah agama yang inklusif dan penuh kasih. Ia menekankan pentingnya ukhuwah Islamiyah (persaudaraan sesama Muslim) dan ukhuwah wathaniyah (persaudaraan kebangsaan). Menurutnya, dakwah harus disampaikan dengan penuh kasih sayang, tanpa menghakimi, agar pesan agama dapat diterima oleh semua kalangan.


Pengaruh dan Dampak

Gus Miftah telah menjadi salah satu ulama yang paling berpengaruh di Indonesia, terutama bagi generasi muda. Melalui pendekatan yang relevan dengan zaman modern, ia mampu menarik perhatian banyak orang yang sebelumnya mungkin enggan untuk mendengarkan ceramah agama. Dengan gaya yang sederhana namun penuh makna, Gus Miftah membawa angin segar dalam dunia dakwah di Indonesia.


Pentingnya Adab Dari pada Ilmu

Insiden yang melibatkan Gus Miftah dan dugaan penghinaan terhadap seorang penjual es teh pada Desember 2024 menjadi pelajaran penting tentang pentingnya menjaga adab, terutama bagi tokoh agama dan publik. Sebagai sosok yang dikenal karena pendekatan dakwahnya yang inklusif dan modern, Gus Miftah sering kali mendapat perhatian, baik dalam bentuk pujian maupun kritik. Kejadian ini mengingatkan bahwa setiap tindakan dan ucapan tokoh masyarakat akan selalu menjadi sorotan publik.

Meskipun insiden ini menuai kecaman, Gus Miftah diharapkan dapat mengambil hikmah dan introspeksi agar ke depan dapat lebih berhati-hati dalam berperilaku di ruang publik. Sebagai ulama yang memiliki pengaruh besar, sikap dan tindakannya perlu mencerminkan nilai-nilai agama yang penuh kasih, hormat, dan toleransi. Dengan demikian, Gus Miftah dapat terus menjadi panutan yang baik bagi masyarakat luas.