Industri telekomunikasi Indonesia memasuki babak baru dengan penggabungan dua perusahaan besar, XL Axiata dan Smartfren, menjadi entitas baru bernama XLsmart. Merger ini diumumkan secara resmi pada akhir 2024 dan menjadi salah satu langkah strategis terbesar dalam sejarah sektor telekomunikasi Indonesia. Penggabungan ini tidak hanya mengubah lanskap industri, tetapi juga memberikan dampak yang signifikan terhadap pasar, pemegang saham, pelanggan, dan perkembangan teknologi di Indonesia.
Latar Belakang Merger XL Axiata dan Smartfren
XL Axiata dan Smartfren merupakan dua pemain utama dalam industri telekomunikasi Indonesia. XL Axiata dikenal dengan jaringan yang luas dan beragam produk, sementara Smartfren memiliki keunggulan dalam layanan internet berbasis data dengan paket yang kompetitif. Merger ini bertujuan untuk menggabungkan keunggulan masing-masing perusahaan, menciptakan entitas yang lebih kompetitif di pasar domestik dan regional.
Penggabungan ini menghasilkan perusahaan dengan total 94,5 juta pelanggan, menempatkan XLsmart sebagai operator terbesar kedua di Indonesia setelah Telkomsel. Dari sisi pendapatan, entitas baru ini diproyeksikan mencapai Rp45,4 triliun dengan EBITDA sebesar Rp22,4 triliun, menunjukkan potensi finansial yang sangat kuat.
Struktur Saham dan Kepemilikan
Dalam merger ini, XL Axiata dan Smartfren membentuk struktur kepemilikan yang setara antara Axiata Group Berhad, induk dari XL Axiata, dan Sinar Mas Group, induk dari Smartfren. Kedua grup ini masing-masing memegang 34,8% saham, dengan Sinar Mas memperoleh tambahan 13,1% saham dari Axiata Group seharga US$475 juta. Struktur ini dirancang untuk memastikan kolaborasi yang seimbang dalam menentukan strategi perusahaan di masa depan.
Bagi investor, merger ini menciptakan peluang baru, terutama bagi pemegang saham XL Axiata (EXCL), yang mengalami peningkatan minat di pasar. Sementara saham Smartfren (FREN) cenderung stagnan, ada ekspektasi bahwa penggabungan ini akan meningkatkan kinerja perusahaan secara keseluruhan.
Dampak Merger XLsmart
Penggabungan antara XL Axiata dan Smartfren yang membentuk entitas baru bernama XLsmart memberikan berbagai dampak signifikan terhadap industri telekomunikasi Indonesia, pemegang saham, pelanggan, dan perkembangan teknologi. Berikut adalah penjelasan rinci tentang dampaknya:
1. Dampak pada Industri Telekomunikasi
Merger ini mengubah lanskap kompetisi di sektor telekomunikasi Indonesia. Dengan total pangsa pasar sebesar 27% dan basis pelanggan lebih dari 94 juta, XLsmart menjadi operator terbesar kedua setelah Telkomsel. Hal ini memicu dinamika baru dalam industri yang selama ini didominasi oleh tiga pemain besar: Telkomsel, XL Axiata, dan Indosat Ooredoo Hutchison.
Kehadiran XLsmart sebagai entitas kuat menciptakan kompetisi yang lebih sehat, memaksa pemain lain untuk meningkatkan kualitas layanan dan menawarkan harga yang lebih kompetitif. Konsolidasi ini juga memungkinkan XLsmart untuk memperluas investasi dalam infrastruktur, seperti pengembangan jaringan 5G, yang dapat mempercepat transformasi digital Indonesia.
2. Dampak pada Konsumen
Bagi pelanggan, merger ini diharapkan membawa manfaat besar, terutama dalam peningkatan kualitas layanan. Penggabungan infrastruktur XL Axiata dan Smartfren memungkinkan XLsmart untuk:
- Menyediakan cakupan jaringan yang lebih luas, termasuk di daerah-daerah terpencil.
- Meningkatkan kecepatan internet dan stabilitas jaringan.
- Menghadirkan paket layanan yang lebih variatif dan kompetitif.
Pelanggan Smartfren, yang sebelumnya fokus pada layanan data berbasis jaringan CDMA dan LTE, kini dapat menikmati keunggulan jaringan GSM XL Axiata. Kombinasi ini memberikan pengalaman yang lebih baik dalam penggunaan data, panggilan suara, maupun pesan singkat.
Namun, dampak pada harga layanan masih menjadi perhatian. Beberapa pelanggan mengkhawatirkan potensi kenaikan tarif karena penggabungan ini mengurangi jumlah kompetitor di pasar. Untuk menjaga kepuasan pelanggan, XLsmart perlu memastikan bahwa harga tetap terjangkau sambil meningkatkan kualitas layanan.
3. Dampak pada Pemegang Saham
Merger ini memberikan sentimen positif bagi pemegang saham XL Axiata (kode saham: EXCL). Dengan proyeksi pendapatan yang lebih besar, saham EXCL mengalami peningkatan minat dari investor. Saham Smartfren (kode saham: FREN), yang sebelumnya stagnan di pasar, juga memiliki potensi peningkatan nilai di masa depan, meskipun memerlukan waktu untuk pulih dari kondisi keuangan sebelumnya.
Struktur kepemilikan XLsmart yang dimiliki oleh Axiata Group Berhad dan Sinar Mas Group masing-masing sebesar 34,8% menciptakan stabilitas dalam pengambilan keputusan strategis. Investor global juga memandang merger ini sebagai langkah positif untuk memperkuat industri telekomunikasi Indonesia.
4. Dampak pada Efisiensi Operasional
Merger ini diproyeksikan menghasilkan penghematan biaya operasional hingga USD 400 juta per tahun melalui:
- Konsolidasi infrastruktur jaringan, seperti menara dan pusat data.
- Integrasi layanan pelanggan dan sistem operasional.
- Optimalisasi sumber daya manusia dan manajemen aset.
Efisiensi ini memungkinkan XLsmart untuk mengalokasikan sumber daya ke investasi yang lebih strategis, seperti pengembangan teknologi 5G dan perluasan layanan ke daerah-daerah terpencil.
5. Dampak pada Pengembangan Teknologi
Dengan sumber daya gabungan, XLsmart memiliki kapasitas yang lebih besar untuk berinvestasi dalam inovasi teknologi. Fokus utama kemungkinan adalah:
- Jaringan 5G: Merger ini memungkinkan XLsmart untuk memperluas implementasi jaringan 5G lebih cepat dan efisien, memberikan pengalaman internet ultra-cepat bagi pelanggan.
- Internet of Things (IoT): Dengan kombinasi teknologi dari kedua perusahaan, XLsmart dapat menghadirkan solusi IoT yang lebih canggih untuk mendukung kebutuhan bisnis dan rumah tangga.
- Transformasi Digital: XLsmart berpotensi menjadi pelopor dalam mempercepat digitalisasi di sektor pendidikan, kesehatan, dan pemerintahan melalui layanan konektivitas yang handal.
Konversi Saham FREN menjadi saham EXCL
Merger antara PT XL Axiata Tbk. (EXCL) dan PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) melibatkan konversi saham FREN menjadi saham EXCL. Berdasarkan prospektus merger yang dipublikasikan pada 11 Desember 2024, rasio konversi saham ditetapkan sebagai berikut:
- 1 saham EXCL setara dengan 0,011 saham FREN.
- 1 saham EXCL setara dengan 0,005 saham PT Smart Telecom (ST).
Rasio ini ditentukan berdasarkan nilai ekuitas masing-masing perusahaan per 30 September 2024, dengan harga saham penggabungan EXCL disepakati sebesar Rp2.350 per saham.
Setelah konversi, pemegang saham FREN dan ST akan memiliki saham di EXCL, yang kemudian berganti nama menjadi PT XL Smart Telecom Sejahtera Tbk.. Dalam struktur kepemilikan baru, Stellar, sebagai pemegang saham Smartfren dan ST, akan memiliki 34,8% saham EXCL, sementara kepemilikan Axiata Investment terdilusi menjadi 34,8% saham EXCL.
Bagi pemegang saham minoritas yang tidak setuju dengan merger ini, EXCL menawarkan opsi pembelian kembali (buyback) saham pada harga Rp2.350 per saham.
Konversi saham ini merupakan bagian integral dari proses merger, yang diharapkan menghasilkan efisiensi operasional dan memperkuat strategi bisnis perusahaan gabungan. Namun, pemegang saham disarankan untuk mempertimbangkan implikasi dari rasio konversi dan perubahan struktur kepemilikan sebelum membuat keputusan investasi.